Pada pagi hari Senin, 18
Februari 2019, Aula Hotel Merpati, Serui dipenuhi oleh kehadiran para peserta
pelatihan petugas lapangan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) 2019. Terdapat sebanyak 39 peserta yang terpilih
untuk mengikuti kegiatan SUSENAS tahun ini, diantaranya 29 orang PCL dan 10
orang PML. Para peserta merupakan gabungan dari pegawai BPS, mitra kepercayaan
BPS, serta mitra yang baru direkrut. Mereka dilatih selama tiga hari yaitu 18 –
20 Februari 2019 mengenai konsep SUSENAS pada tahun ini.
Hampir
di setiap tahunnya selalu ada hal baru dari
SUSENAS. Pada tahun 2018, kegiatan SUSENAS diintegrasikan dengan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
(Kemenkes). Pada tahun ini, SUSENAS akan kembali diintegrasikan dengan kegiatan
Kemenkes yaitu Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) untuk menyuplai
kebutuhan data stunting di Indonesia.
Lebih jauh lagi, SUSENAS pada bulan September 2019 mendatang akan menjadi
survei khusus untuk pemenuhan indikator SDGs.
Dalam sambutannya, Bapak Sutiyo, SE yang merupakan Kepala
BPS Kabupaten Kepulauan Yapen menyatakan bahwa SUSENAS ini merupakan kegiatan core-nya BPS, karena data yang
dihasilkan dari SUSENAS akan menggambarkan fenomena ekonomi dan sosial di
Indonesia, satu yang terpenting adalah kemiskinan. Sehingga, para petugas
diharapkan dapat menyimak setiap paparan materi dengan saksama agar pada
pelaksanaan pencacahan nantinya setiap petugas dapat dengan cerdas menanyakan
setiap rincian pertanyaan.
Pada SUSENAS kali ini, secara nasional pendataan mencakup
300.000 rumah tangga (ditambah 20.000 rumah tangga) yang terdapat dalam blok
sensus biasa, tidak termasuk yang tinggal dalam blok sensus khusus, seperti
kompleks militer dan sejenisnya serta rumh tangga khusus yang berada di blok
sensus biasa. Di Kabupaten Kepulauan Yapen sendiri, pendataan dilakukan pada 52
blok sensus terpilih yang tersebar di seluruh distrik. Terjadi penambahan
sebanyak 12 blok sensus dari SUSENAS Maret 2018 yang lalu. Hal ini dilakukan
untuk memotret keadaan wilayah dan mengakomodir kebutuhan integrasi data dengan
SSGB Indonesia.
“Setiap daerah, baik itu perkotaan maupun perkampungan memiliki
kesulitannya masing-masing. Tapi saya yakin, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian
adalah orang-orang yang memiliki strategi cerdas. Saya harap kegiatan SUSENAS
ini dapat dilaksanakan dengan tepat waktu”, demikian yang disampaikan Bapak
Sutiyo, SE dalam menutup acara pelatihan petugas.